Oleh: Dwi Purbo Yuwono, M.Kom.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) PINTAR UNUGIRI 2025 merupakan program pengabdian masyarakat yang dirancang untuk memberikan solusi berbasis data dan kebutuhan lokal. Dalam pelaksanaannya, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kemampuan mahasiswa dan dosen pembimbing dalam memahami potensi diri serta berkomunikasi efektif dengan masyarakat. Johari Window, model psikologis yang dikembangkan oleh Luft dan Ingham [1], menawarkan kerangka kerja sistematis untuk meningkatkan efektivitas program KKN melalui pengembangan kesadaran diri dan hubungan interpersonal.

Sumber gambar: https://www.averroes.or.id/memainkan-jendela-kang-johari.html
Model Johari Window membagi pemahaman diri menjadi empat kuadran utama: area terbuka (open self), area buta (blind self), area tersembunyi (hidden self), dan area tidak diketahui (unknown self). Penelitian oleh R. R. Rautrao. [2] menunjukkan bahwa penerapan model ini efektif untuk meningkatkan kesadaran diri, kohesi tim, dan produktivitas, terutama ketika diterapkan dengan pendekatan yang sesuai untuk konteks tim yang berbeda. Di lingkungan UNUGIRI, model ini dapat membantu mahasiswa mengidentifikasi kompetensi yang relevan dengan kebutuhan desa, sekaligus menyadari keterbatasan yang perlu diperbaiki sebelum turun ke lapangan.
Dalam konteks pembimbingan, dosen pembimbing lapangan (DPL) dapat memanfaatkan Johari Window untuk memetakan dinamika kelompok mahasiswa. Studi yang dilakukan oleh D. Mukherjee, dkk. [3] membuktikan bahwa pendekatan ini efektif untuk menganalisis dan mengoptimalkan dinamika kelompok, dengan fokus pada peningkatan transparansi, kolaborasi, dan inklusivitas. DPL dapat mengungkap area buta mahasiswa melalui observasi dan umpan balik konstruktif, sementara area tersembunyi dapat diakses melalui pendekatan psikologis yang tepat. Hal ini sejalan dengan prinsip KKN PINTAR yang menekankan pada pendekatan holistik.
Interaksi dengan masyarakat desa juga dapat dioptimalkan melalui penerapan Johari Window. Model ini memungkinkan mahasiswa untuk memahami tidak hanya potensi yang terlihat (area terbuka), tetapi juga kearifan lokal yang belum tergali (area tidak diketahui). Penelitian oleh A. Muslim [4] Kurangnya kualifikasi dan keterampilan fasilitator dalam dinamika kelompok, komunikasi, serta negosiasi berdampak negatif. Selain itu, bila mereka kurang memahami konteks sosial budaya (bahasa, adat, agama), maka inovasi yang ditawarkan dapat ditolak atau tidak diterapkan. Dengan Johari Window, mahasiswa dapat menghindari jebakan ini melalui pendekatan yang lebih komprehensif.
Keunggulan Johari Window dalam KKN PINTAR terletak pada kemampuannya mengintegrasikan aspek psikologis dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan. Model ini tidak hanya meningkatkan efektivitas program, tetapi juga mengembangkan soft skills mahasiswa seperti komunikasi, empati, dan kemampuan pemecahan masalah. Hasil ini sejalan dengan temuan R. R. Rautrao [2] yang mencatat peningkatan signifikan dalam kompetensi interpersonal.
Dari perspektif kelembagaan, penerapan Johari Window mendukung visi UNUGIRI dalam mengembangkan KKN yang berdampak nyata. Model ini memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk mencapai tujuan KKN PINTAR 2025, sekaligus menjadi diferensiasi dari program serupa di perguruan tinggi lain. Pengalaman ini dapat menjadi model best practice yang direplikasi di berbagai lokasi KKN.
Sebagai penutup, integrasi Johari Window dalam KKN PINTAR UNUGIRI 2025 menawarkan pendekatan inovatif yang menjembatani teori psikologi dengan praktik pengabdian masyarakat. Dengan dukungan data empiris dan kerangka kerja yang jelas, model ini tidak hanya meningkatkan kualitas program KKN tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengembangan diri mahasiswa. Untuk implementasi lebih lanjut, disarankan adanya pelatihan khusus bagi DPL dan mahasiswa dalam menerapkan konsep ini secara operasional.
Bahan bacaan:
[1] A. F. Helmi, “Konsep dan teknik pengendan diri,” Buletin Psikologi, vol. III, no. 2, pp. 13–19, Dec. 1995.
[2] R. R. Rautrao, “Exploring the Johari Window: Enhancing Self-Awareness and Interpersonal Dynamics for Personal and Group Development,” International Journal of Innovation Studies, vol. 9, no. 1, pp. 234–248, 2025.
[3] D. Mukherjee et al., “The influence of personality traits on johari window perception and self-disclosure in the workplace,” IP International Journal of Forensic Medicine and Toxicological Sciences, vol. 8, no. 3, pp. 100–107, 2023. [4] A. Muslim, “Analisis Kegagalan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dalam Membangun Kemandirian Masyarakat Miskin (Studi Kasus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur),” Jurnal Penyuluhan, vol. 13, no. 1, pp. 80–87, Mar. 2017.