Di Desa Tegalkodo Mahasiswa KKN Unugiri Bersinergi dengan Masyarakat mengembangan dan mencari solusi di Sektor Pertanian
Besarnya jumlah masyarakat Desa Tegalkodo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro yang berprofesi sebagai petani, menggugah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 37 Universitas Nahdlatul ulama sunan giri Bojonegoro untuk mengembangkan program di sektor pertanian. Hal ini juga didasari oleh adanya dukungan dari kepala desa atas program yang dilakukan dibidang pertanian untuk menyongsong Smart village dengan pembuatan alat penabur pupuk sederhana yang dapat meminimalisir cedera punggung, ditunjang dengan beberapa mahasiswa yang berasal dari Fakultas Sains dan teknologi sehingga mampu menseraskan ilmu yang didapat di bangku kuliah untuk direalisasikan di tengah-tengah masyarakat terutama dalam hal perakitan alat.
Ketua kelompok 37, Deni Ferdian Saputra, mengatakan besarnya potensi dalam bidag pertanian yang bisa digarap diDesa Tegalkodo, awalnya dilakukan observasi kepersawahan dan berbincang-bincang dengan para petani untuk memetakan dan menentukankegiatan yang dilakukan kedepannya. Dari kegiatan tersebut diperoleh ide dan gagasan dalam pembuatan alat yang diharapkan dapat membantu para petani dalam meminimalisir cedera punggung sehingga mendapatkan kemudahan dan hasil panen yang memuaskan.
Ketua kelompok tani, pak Anshori, mengatakan konstribusi mahasiswa KKN Unugiri sangat membantu masyarakat di desa terutama sebagai terobosan baru dalam teknologi pertanian. Kehadiran mahasiswa menjadi pemicu semangat masyarakat untuk lebih giat mengelola lahan pertanian dengan alat yang lebih modern. “Mahasiswa mampu berbaur dengan baik dan mengembangkan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat. Sebaliknya banyak kegiatan desa juga melibatkan peran mahasiswa di dalamnya, dengan adanya mahasiswa yang kuliah diharapkan dapat membuat trobosan baru seperti ini”katanya.
Harapan kepala desa, Tommy Listiono, “praktik yang dilakukan bisa dicermati dan dipahami sehingga dapat dibawa kekehidupan sehari-hari, kita bisa berikhtiar dengan biaya yang minim seperti ini namun bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Jika Prospek ini bagus dan berhasil alat ini dapat dipasarkan ke bumdes oleh kelompok tani, karena 90% warga kita para petani atau buruh tani. “Katanya
Sedangkan Salahsatu anggota kelompok tani menambahkan bahwa apa yang dilakukan mahasiswa KKN merupakan realisasi bentuk pengabdian kepada masyarakat. Semua kegiatan yang dilakukan mahasiswa di lapangan diharapkan mampu menghadirkan perubahan dan pembaharuan pengetahuan bagi masyarakat. “Inilah salah satu peran perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan” pungkasnya.