blokBojonegoro.com – Di bawah rindangnya pepohonan Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, sekelompok ibu-ibu PKK tampak bersemangat menghadiri sebuah pelatihan istimewa. Dengan keceriaan terpancar di wajah mereka, hari itu menjadi saksi bagaimana edukasi literasi iklim dan pelatihan ecobrick mampu membuka wawasan dan menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
Perubahan iklim menjadi tantangan global yang dampaknya tak lagi asing, bahkan hingga pelosok desa. Menyadari pentingnya literasi iklim, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UNUGIRI, yang diketuai oleh Ibu Iin Widya Lestari, M.Pd., bersama dosen tim dosen yakni Moh. Fatoni, dan Nanin Verina Widya Putri, M.Pd., dan tiga mahasiswa, menginisiasi sebuah program inovatif di Kecamatan Kedungadem.
Kegiatan ini bertema Edukasi Literacy Iklim dan Eco Literacy untuk Meningkatkan Eco Green Awareness melalui kegiatan Ecobrick Pada Ibu – ibu PKK di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan melalui pelatihan ecobrick.
Pelatihan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu PKK dari berbagai desa di Kedungadem. “Kami sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ujar Nyonya Yuyun Marlina Bayudono, Ketua Tim Penggerak PKK Kedungadem.
Ia menyebutkan bahwa pembuatan ecobrick adalah hal baru yang berpotensi besar untuk diterapkan di rumah tangga.
Pelatihan dimulai dengan penjelasan tentang literasi iklim, termasuk dampak perubahan iklim dan cara sederhana untuk mengatasinya. Dalam sesi ini, ibu-ibu diajak memahami bagaimana peran mereka sebagai pengelola rumah tangga dapat menjadi garda terdepan dalam mitigasi perubahan iklim. Kemudian, para peserta dibagi ke dalam kelompok kecil untuk praktek membuat ecobrick. Dengan bimbingan langsung dari tim PkM UNUGIRI, para ibu terlihat cekatan memasukkan sampah plastik ke dalam botol hingga menjadi bata ramah lingkungan.
“Ternyata mudah dan menyenangkan,” ungkap salah satu ketua kelompok, sambil memamerkan ecobrick yang telah selesai dibuat.
Kegembiraan dan rasa bangga terpancar dari wajah para peserta. Mereka tidak hanya berhasil membuat ecobrick, tetapi juga mulai merancang ide-ide kreatif untuk mengolah sampah plastik menjadi barang berguna lainnya. Respon positif dari para peserta menegaskan keberhasilan program Tim PkM UNUGIRI ini.
Kegiatan ini tak hanya menambah wawasan, tetapi juga memupuk semangat ibu-ibu PKK untuk menyebarkan pengetahuan ini ke anggota keluarga, tetangga, dan masyarakat desa sekitarnya. Dengan harapan besar, Tim PkM UNUGIRI mengajak para ibu menjadi pelopor pola hidup berkelanjutan di desa mereka.
“Kami ingin ibu-ibu ini menjadi inspirasi, tidak hanya untuk keluarganya, tetapi juga masyarakat luas,” ujar Iin Widya Lestari.
Melalui langkah sederhana seperti ecobrick, ibu-ibu PKK di Kedungadem kini membawa harapan baru untuk lingkungan yang lebih baik. “Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di rumah masing-masing,” pungkasnya. [red]
